Ilustrasi: @zaqi_137
Dulu,
saya kira perempuan memilih rambut pendek karena sekadar ikut tren, ingin lebih
simpel, dan karena mereka memiliki mobilitas tinggi. Rambut panjang membuat
kita harus meluangkan waktu untuk menyisir dan merapikan rambut. Apalagi bila
kusut. Berbeda dengan rambut pendek, yang jarang mengalami kekusutan.
Namun
pendapat ini mulai berubah saat saya mendengar sendiri dari beberapa teman saya
tentang preferensi rambut pendek yang mereka pilih “Kalau rambut gue pendek,
keliatan lebih kuat ya.”. Ada pula yang berkata begini: Rambut pendek bikin aku
terlihat mandiri. Kekuatan rambut. Ini bukan sekadar masalah akar dan Pantene,
tapi tentang “pesan”, yang oleh beberapa wanita dapat disampaikan oleh gaya
rambut
Di
era modern seperti sekarang ini, memang lebih banyak kita jumpai para wanita
yang mempunyai potongan rambut pendek. Berbeda dengan wanita jaman dulu yang
selalu ingin memiliki rambut panjang karena akan lebih terlihat anggun,
feminin, dan bisa dijadikan sebagai simbol kecantikan sang empunya. Kita lihat
lukisan-lukisan masa Yunani dan Romawi, lukisan pada abad pertengahan serta abad pencerahan, adakah perempuan yang berambut pendek?
Tidak. Perempuan disimbolkan dengan rambut panjang nan ikal,baik diikat maupun diurai, badan montok,
serta payudara yang lebih besar daripada lelaki. Namun tren berubah, persepsi
pun berubah.
![]() |
Narcissus, oleh Salvador Dali |
Menilik
apa yang dikatakan oleh beberapa teman saya, ada kepribadian-kepribadian yang
ingin ditonjolkan oleh beberapa di antara mereka yang berambut pendek, seperti
ingin terlihat pintar, mandiri, dan tegar. Kita lihat saja, pembawa berita di
stasiun televisi lokal kita kebanyakan memiliki rambut pendek, yang berambut
panjang mungkin hanya ada satu-dua saja. Hal ini semakin menguatkan citra bahwa
wanita berambut pendek adalah sosok wanita yang memiliki tingkat
intelektualitas tinggi.
Meskipun
mungkin para pembawa acara tersebut memilih rambut pendek karena masalah
kemudahan dan mobilitas, tapi tetap saja, presenter dianggap sebagai perempuan
yang cerdas, kuat, dan mengesampingkan masalah kecantikan yang rumit. Yang oleh
beberapa orang, ditangkap sebagai pesan bahwa rambut pendek akan menegaskan
kepribadian mereka sebagai perempuan tangguh nan cerdas. Lalu kemudian
berjalanlah, sesuai apa yang pernah “diramalkan” Pierre Bourdieu, filsuf sosial Prancis dalam buku La
Distinction: selera tidak selamanya netral. Selera dipengaruhi oleh masyarakat.
Wanita
sejatinya memiliki pilihan untuk berambut pendek ataupun panjang. Itu adalah
kebebasan berekspresi mereka. Lagipula, ada sisi positif dan negatif dari rambut
pendek dan panjang. Rambut panjang lebih mudah dimodifikasi, sedangkan rambut
pendek tidak. Di sisi lain, rambut pendek lebih sederhana, mudah diatur, dan
rambut panjang, sulit untuk diatur dan kadang mudah rontok. Sejatinya juga
wanita punya hak untuk menampilkan kepribadian apapun pada dunia. Manusia butuh
pengakuan dan identitas, itu wajar.
Tapi bila kamu berambut panjang hanya untuk
terlihat sebagai perempuan pintar dan kuat, serta membanggakan “kekuatan” itu, sepertinya
kamu harus mempertanyakan lagi kepintaran kamu sendiri.
0 Comments